Hari minggu itu, mimpi menggenggam tanganku erat. Hangat. Ia menawarkan aku meraih bintang yang jauh dan tinggi, yang katanya, indah. Aku berpikir keras. Mustahil, hal itu hanya bisa aku raih kalau aku mati, itupun kalau Yang Maha Pengatur mengizinkan.

Tapi itu semua terbayar dengan keindahannya kok, aku bisa memandangnya, dari jauh, bintang biru keunguan, cemerlang. Walaupun tidak bisa kuraih seperti yang mimpi katakan tempo hari, tapi kilauan cahayanya indah luar biasa dari bawah sini. Menyejukkan, mendukung kelemahan diri dan merengkuh ketidakberdayaan asa.
Itu saja aku bahagia, cukup....Tak apalah walau mahal, mungkin dalam perjalanannya nanti bisa kutebus satu persatu atau ku ambil dan kukurangi jumlahnya sedikit-sedikit, he he he. Entah bisa ga ya?
No comments:
Post a Comment